loading...

29 April, 2018

Terserang CMV (TORCH) Masih Bisa Hamil ?

CMV atau cytomegalovirus, adalah salah satu dari penyakit yang tergabung dalam TORCH (Toxoplasmosis, Others, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes). Penyakit-penyakit ini digabung menjadi satu kelompok yang disebut TORCH karena semuanya memiliki kesamaan, yakni membahayakan janin ibu yang sedang hamil. Jika seorang ibu mengalami infeksi salah satu penyakit TORCH saat hamil, penyakit ini dapat menyebar melalui aliran darah menuju bayi dan menularkannya.  Jika dibiarkan, maka janin bisa buta, tulis, berwarna kuning, kejang, gangguan jantung, memiliki kelainan mental, dan masih banyak lagi lainnya.
Itulah mengapa pemeriksaan TORCH itu penting. Hasil positif pada CMV tidak lantas harus membuat Anda panik, terutama karena sekarang Anda belum hamil. Pertama yang harus Anda ketahui adalah bahwa virus ini berbahaya ketika dia terkena pada janin. Pada anak yang sehat atau orang dewasa, seringkali virus ini tidak menimbulkan gejala apapun sehingga Anda juga tidak perlu khawatir kalaupun suami Anda tertular virus ini.
Kedua, Anda harus mengetahui faktor risiko penularan virus ini untuk meminimalisir kemungkinan Anda menularkannya pada orang lain. Virus ini dapat tertular melalui:
  • Peralatan makan dan minum
  • Hubungan seksual, berciuman
  • ASI atau  cairan tubuh lainnya
Selanjutnya, dengan hasil tersebut, sebaiknya konsultasikan keadaan Anda dengan dokter kandungan Anda. Jika telah dilakukan pemeriksaan mendalam pada Anda dan dirasa perlu, dokter Anda akan meresepkan antivirus untuk membunuh virus tersebut. Namun umumnya, virus ini akan sembuh dengan sendirinya.
Mengenai pertanyaan bisa hamil, tentu saja bisa. Virus ini tidak menghalangi Anda untuk hamil. Namun seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, sebaiknya tunda kehamilan hingga Anda terbebas dari virus tersebut atau diperbolehkan oleh dokter kandungan Anda. Sementara itu, jalani gaya hidup sehat dengan rutin konsumsi buah, sayur, dan makanan bergizi lainnya, olahraga dan istirahat teratur, dan hindari stress untuk memperkuat daya tahan tubuh Anda. Semoga Anda dan keluarga sehat selalu.
Sekian, semoga membantu.

28 April, 2018

SDKI NIC NOC Panduan Asuhan Keperawatan Pada Acne Vulgaris

ACNE VULGARIS

1. Pengertian

Akne vulgaris (jerawat) merupakan kelainan folikel umum yang mengenai pilosebasea (polikel rambut) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup (white head), komedo terbuka (black head), papula, pustul, nodus, dan kista.

2. Assesment Keperawatan
  • Gejala lokal termasuk nyeri (pain) atau nyeri jika disentuh (tenderness).
  • Biasanya tidak ada gejala sistemik pada acne vulgaris.
  • Acne dapat muncul pada pasien apapun sebagai dampak psikologis, tanpa melihat tingkat keparahan penyakitnya.
  • Komedo tertutup (whitehead) merupakan lesi obstruktif yang terbentuk dari lipid atau minyak terjepit dan keratin yang menyumbat folikel yang melebar.
  • Papula serta kista yang ringan akan kempis dan sembuh sendiri. Papula dan kista yang lebih parah akan menimbulkan jaringan parut.
3. Diagnosis Keperawatan ( SDKI 2016 )
  • Gangguan integritas kulit (D. 0129)
  • Gangguan citra tubuh (D. 0083)
  • Risiko infeksi (D. 0142)
  • Defisiensi pengetahuan (D. 0111)
4. Kriteria Evaluasi (Nursing Outcome (NOC))
  • Suhu kulit normal
  • Jaringan parut tidak ada 
  • Integritas kulit normal 
  • Lesi kulit tidak ada
  • Mampu beradaptasi dengan keterbatasan fungsional 
  • Puas dengan penampilan tubuh 
  • Mampu menyesuaikan dengan perubahan fungsi tubuh
  • Mengetahui faktor resiko 
  • Memonitor faktor resiko dari lingkungan 
  • Memonitor faktor resiko dari kebiasaan 
  • Mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya.
5. Intervensi Keperawatan (Nursing Intervention (NIC))

  • Monitor kulit akan adanya kemerahan (3590)
  • Bersihkan dengan sabun antibakteria (3584)
  • Berikan pembersih topikal pada daerah yang terkena dengan tepat (3584)
  • Gunakan alat pengkajian untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami keusakan kulit (3590)
  • Monitor sumber tekanan dan gesekan (3590)
  • Monitor kulit untuk adanya kekeringan yang berlebihan dan kelembaban (3590)
  • Ajarkan anggota keluarga mengenai tanda-tanda kerusakan kulit yang tept (3590)
  • Bantu klien dalam dalam mengembangkan penilaian terkait dengan kejadian yang lebih obyektif (5230)
  • Sediakan informasi actual mengenai diagnosis, penanganan dan prognosis (5230)
  • Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan (5230) 
6. Informasi dan Edukasi
  • Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering.
  • Meningkatkan waktu istirahat
  • Menyarankan pasien untuk mencuci muka dengan sabun dan memberikan kompres hangat untuk mengurangi keusakan pada kulit
7. Evaluasi

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan NOC serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan

8. Kepustakaan
  • Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta.
  • Bulecheck, Gloria M, et all. 2013.  Nursing Interventions Classification (NIC). UK : Elsevier
  • Mc Closkey, C.J., et all. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). New Jersey: Upper Saddle River
  • PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Semoga Bermanfaat & Jika ada pertanyaan atau kesan mohon di tulis di kolom komentar. Terima Kasih. Salam Perawat Indonesia