loading...

19 Agustus, 2018

Penis Melengkung Tanda Penyakit Peyronie

Hacker1945 - Mungkin ada beberapa dari pria mengalami kondisi dimana penis terlihat agak bengkok saat ereksi yang perlahan membuat kita bertanya-tanya dan cemas akan kondisi tersebut. Ketakutan itu kadang membuat kita semakin bingung apa yang sebenarnya dialami. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai Peyronie.



Penyakit Peyronie adalah kondisi ketika bentuk penis tampak menekuk, umumnya ke atas atau ke samping. Kondisi ini terjadi akibat pembentukan plak fibrosa atau jaringan parut di sepanjang batang penis. Perubahan bentuk penis ini akan terlihat jelas ketika ereksi. Penyakit Peyronie bisa dialami oleh semua pria dari berbagai usia. Namun demikian, sebagian besar penderitanya adalah pria usia paruh baya. Diperkirakan 3-9 persen pria di dunia menderita penyakit Peyronie.

Belum diketahui secara pasti penyebab terbentuknya jaringan parut di batang penis. Namun, diduga hal tersebut berawal dari perdarahan akibat trauma atau cedera. Selain itu, juga terdapat dugaan bahwa terbentuknya jaringan parut disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan di dalam keluarga.

Gejala Penyakit Peyronie

Gejala penyakit Peyronie bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap, meliputi: 
  • Bentuk penis yang bengkok. Penis dapat melengkung ke atas, bawah, atau ke salah satu sisi. 
  • Jaringan parut atau plak di bawah lapisan kulit penis. Plak terasa seperti benjolan atau jaringan padat bila disentuh. 
  • Penis memendek. Penyakit Peyronie dapat menyebabkan penis memendek. 
  • Disfungsi ereksi. Penderita penyakit Peyronie mengalami gangguan untuk ereksi dan mempertahankannya. 
  • Nyeri pada penis. Rasa sakit ini tidak hanya terasa ketika penis sedang ereksi, namun juga saat penis tidak mengalami ereksi. 

Penyebab Penyakit Peyronie

Belum diketahui apa yang menyebabkan penyakit Peyronie. Para ahli menduga salah satu pemicunya adalah cedera pada pembuluh darah di penis yang terjadi berulang, misalnya selama berolahraga atau hubungan seksual. Cedera ini kemudian mengakibatkan perdarahan di dalam penis, dan memicu respons sistem kekebalan tubuh, yang berdampak pada terbentuknya jaringan parut. Namun, cedera ini tidak selalu bisa diingat oleh penderita.

Faktor Risiko Penyakit Peyronie

Terdapat sejumlah faktor yang dapat menghambat proses penyembuhan cedera, dan memicu terbentuknya jaringan parut pada penis, antara lain: 

Usia.
Risiko menderita penyakit Peyronie meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada pria di atas 55 tahun. 

Genetik.
Penyakit Peyronie lebih berisiko terjadi pada seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit ini. 

Kelainan jaringan ikat.
Beberapa penderita penyakit Peyronie juga mengalami Dupuytren’s contracture, yaitu suatu kondisi ketika jaringan keras terbentuk di bawah telapak tangan dan menyebabkan jari tangan tertekuk ke dalam. 

Diagnosis Penyakit Peyronie

Untuk memperoleh diagnosis penyakit Peyronie, dokter akan menanyakan riwayat penyakit pasien, khususnya mengenai riwayat cedera pada penis sebelum pasien mengalami penyakit Peyronie. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dengan meraba jaringan parut pada penis pasien. Bila diperlukan, dokter akan menyuntikkan obat khusus terlebih dahulu ke penis agar mengalami ereksi.

Untuk mendeteksi jaringan parut juga bisa dilakukan melalui USG atau foto Rontgen. Dokter juga bisa melakukan biopsi, yaitu dengan mengambil sedikit sampel jaringan bagian penis yang menekuk, untuk diperiksa di laboratorium.
Pengobatan Penyakit Peyronie

Sejumlah metode pengobatan yang digunakan untuk menangani penyakit Peyronie, antara lain:

Obat-obatan
Meski tidak seefektif bedah, ada beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit Peyronie. Untuk obat minum, dokter akan meresepkan pentoxifylline selama beberapa bulan, untuk mengurangi jaringan parut di penis pasien.

Sedangkan untuk obat suntik, beberapa obat yang dapat digunakan adalah interferon atau verapamil. Obat-obat tersebut mengurangi jaringan parut di penis dan menghancurkan timbunan kolagen yang menyebabkan penis bengkok.

Bedah
Prosedur ini akan dijalankan pada kondisi penyakit Peyronie yang parah, misalnya sampai membuat pasien tidak bisa berhubungan intim. Bedah belum dianjurkan bila kondisi tersebut belum berlangsung 1 tahun dan kelengkungan penis masih terus berubah dalam waktu 6 bulan.

Dokter dapat memilih di antara beberapa metode bedah yang ada, tergantung pada kondisi pasien, lokasi jaringan parut di penis, dan tingkat keparahan gejala. Sejumlah prosedur bedah untuk penyakit Peyronie adalah:

Plikasi
Prosedur ini menjahit sisi penis yang tidak terdapat jaringan parut. Meski dapat meluruskan penis, namun juga dapat membuat penis lebih pendek dan berisiko menyebabkan disfungsi ereksi.

Insisi dan cangkok
Prosedur ini dilakukan dengan membuat satu atau beberapa sayatan pada jaringan parut, agar penis dapat meregang. Pada sebagian kasus, dokter juga dapat membuang sebagian jaringan parut, kemudian mencangkok bagian yang berlubang dengan jaringan tubuh pasien, jaringan tubuh hewan, atau juga dengan jaringan sintetis.

Prosedur ini umumnya hanya dilakukan pada pasien dengan lekukan penis yang lebih parah. Perlu diketahui, prosedur ini dapat mengakibatkan gangguan ereksi yang lebih buruk.


Implan penis
Dokter akan menanamkan implan untuk mengganti jaringan pada penis yang terisi darah saat ereksi. Prosedur ini umumnya dilakukan pada pasien penyakit Peyronie yang juga mengalami disfungsi ereksi. Bila diperlukan, dokter akan menggabungkan implan penis dengan prosedur lain untuk memperbaiki kelengkungan penis.


Tergantung pada jenis bedah yang dilakukan, pasien bisa pulang setelah bedah, atau memerlukan rawat inap. Tanyakan pada dokter mengenai berapa lama Anda harus beristirahat sebelum kembali beraktivitas. Umumnya, pasien tidak diperbolehkan melakukan hubungan seksual hingga 4-8 minggu pasca operasi.

Terapi lain yang bisa digunakan untuk menangani penyakit Peyronie adalah radioterapi, traksi penis atau menarik penis menggunakan alat khusus, serta terapi gelombang (shock wave therapy) yang dikenal dengan ESST. Namun demikian, Masih diperlukan penelitian mengenai efektivitas dan kemungkinan efek samping yang timbul dari terapi tersebut.
Komplikasi Penyakit Peyronie

Selain dapat menimbulkan stres pada diri penderita dan pasangannya, penyakit Peyronie juga bisa mengakibatkan penderitanya menjadi impotensi, sehingga dapat berujung pada ketidakmampuan untuk melakukan hubungan intim dan memiliki anak.

03 Mei, 2018

Cara Memperbaiki Kualitas Sperma Dengan Folavit

Hacker1945 Bagi pasangan suami istri, memiliki keturunan adalah hal yang sangat di idam-idamkan. Namun, kadang hal tersebut dapat terhambat karena beberapa faktor. Salah satu dari faktor tersebut adalah kualitas sperma. Jika sudah menyangkut pembahasan ini, biasanya para pria akan sangat sensitif. Sebagian kecil kaum pria mungkin mengabaikan masalah ini. Tapi, tidak sedikit yang menghawatirkan keadaan ini terus menerus menghantui. Maka dari itu usaha demi usaha akan dilakukan untuk memperbaiki masalah kualitas sperma yang kurang baik. Cara memperbaiki kualitas sperma salah satu nya ialah dengan mengkonsumsi multivitamin Folavit.
Memperbaiki Kualitas Sperma
Ilustrasi Sperma

Folavit merupakan suplemen yang mengandung asam folat. Asam folat (nama lain dari vitamin B9) merupakan vitamin yang memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk meningkatkan kualitas sperma. Sperma yang sehat diketahui berdasarkan:

  • Jumlahnya (minimal dalam 1 ml air mani mengandung 15 juta sel sperma) 
  • Motilitas/pergerakan dari sperma (minimal 40% dari jumlah sperma harus dapat bergerak dan 25%nya harus dapat bergerak maju dengan cepat) 
  • Bentuk sperma (minimal 30% sperma memiliki bentuk sperma yang normal,
Selain dalam bentuk suplemen, sebenarnya asam folat juga dapat ditemukan di dalam makanan, seperti pada sayuran (bayam, brokoli, tauge), kacang-kacangan, kentang dan jeruk. Tidak ada batasan waktu hingga berapa lama asam folat boleh dikonsumsi, karena pada dasarnya asam folat merupakan yang diperlukan oleh tubuh setiap hari, asalkan konsumsinya tidak berlebihan (jika mengkkonsumsi suplemen dosisnya tidak berlebihan).

Beberapa vitamin dan mineral lain juga diketahui dapat membantu meningkatkan kualitas sperma, diantaranya:
  • zinc, yang terdapat pada daging, kerang, susu dan produk olahannya 
  • selenium, terdapat pada daging, ikan, kacang-kacangan, telur 
  • vitamin D, terdapat pada ikan, daging merah, kuning telur 
  • antioksidan, seperti pada vitamin C dan E, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Selain memperhatikan asupan vitamin dan mineral, hal-hal lain yang juga dapat sangat berperan dalam memperbaiki kualitas sperma antara lain:
  • konsumsi makanan sehat 
  • olahraga secara rutin 
  • jika berat badan berlebih, maka usahakan agar mencapai berat badan yang ideal 
  • tidak merokok 
  • tidak mengkonsumsi minuman beralkohol 
  • istirahat cukup 
  • hindari stress 
  • tidak memakai celana terlau ketat 
  • hindari sering berendam di dalam air hangat 
  • hindari duduk terlalu lama

Demi membangun suasana yang harmonis dengan pasangan anda. Tetaplah berjuang untuk memperbaiki masalah yang sedang ada di depan anda. Semoga bermanfaat.

29 April, 2018

Terserang CMV (TORCH) Masih Bisa Hamil ?

CMV atau cytomegalovirus, adalah salah satu dari penyakit yang tergabung dalam TORCH (Toxoplasmosis, Others, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes). Penyakit-penyakit ini digabung menjadi satu kelompok yang disebut TORCH karena semuanya memiliki kesamaan, yakni membahayakan janin ibu yang sedang hamil. Jika seorang ibu mengalami infeksi salah satu penyakit TORCH saat hamil, penyakit ini dapat menyebar melalui aliran darah menuju bayi dan menularkannya.  Jika dibiarkan, maka janin bisa buta, tulis, berwarna kuning, kejang, gangguan jantung, memiliki kelainan mental, dan masih banyak lagi lainnya.
Itulah mengapa pemeriksaan TORCH itu penting. Hasil positif pada CMV tidak lantas harus membuat Anda panik, terutama karena sekarang Anda belum hamil. Pertama yang harus Anda ketahui adalah bahwa virus ini berbahaya ketika dia terkena pada janin. Pada anak yang sehat atau orang dewasa, seringkali virus ini tidak menimbulkan gejala apapun sehingga Anda juga tidak perlu khawatir kalaupun suami Anda tertular virus ini.
Kedua, Anda harus mengetahui faktor risiko penularan virus ini untuk meminimalisir kemungkinan Anda menularkannya pada orang lain. Virus ini dapat tertular melalui:
  • Peralatan makan dan minum
  • Hubungan seksual, berciuman
  • ASI atau  cairan tubuh lainnya
Selanjutnya, dengan hasil tersebut, sebaiknya konsultasikan keadaan Anda dengan dokter kandungan Anda. Jika telah dilakukan pemeriksaan mendalam pada Anda dan dirasa perlu, dokter Anda akan meresepkan antivirus untuk membunuh virus tersebut. Namun umumnya, virus ini akan sembuh dengan sendirinya.
Mengenai pertanyaan bisa hamil, tentu saja bisa. Virus ini tidak menghalangi Anda untuk hamil. Namun seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, sebaiknya tunda kehamilan hingga Anda terbebas dari virus tersebut atau diperbolehkan oleh dokter kandungan Anda. Sementara itu, jalani gaya hidup sehat dengan rutin konsumsi buah, sayur, dan makanan bergizi lainnya, olahraga dan istirahat teratur, dan hindari stress untuk memperkuat daya tahan tubuh Anda. Semoga Anda dan keluarga sehat selalu.
Sekian, semoga membantu.

28 April, 2018

SDKI NIC NOC Panduan Asuhan Keperawatan Pada Acne Vulgaris

ACNE VULGARIS

1. Pengertian

Akne vulgaris (jerawat) merupakan kelainan folikel umum yang mengenai pilosebasea (polikel rambut) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup (white head), komedo terbuka (black head), papula, pustul, nodus, dan kista.

2. Assesment Keperawatan
  • Gejala lokal termasuk nyeri (pain) atau nyeri jika disentuh (tenderness).
  • Biasanya tidak ada gejala sistemik pada acne vulgaris.
  • Acne dapat muncul pada pasien apapun sebagai dampak psikologis, tanpa melihat tingkat keparahan penyakitnya.
  • Komedo tertutup (whitehead) merupakan lesi obstruktif yang terbentuk dari lipid atau minyak terjepit dan keratin yang menyumbat folikel yang melebar.
  • Papula serta kista yang ringan akan kempis dan sembuh sendiri. Papula dan kista yang lebih parah akan menimbulkan jaringan parut.
3. Diagnosis Keperawatan ( SDKI 2016 )
  • Gangguan integritas kulit (D. 0129)
  • Gangguan citra tubuh (D. 0083)
  • Risiko infeksi (D. 0142)
  • Defisiensi pengetahuan (D. 0111)
4. Kriteria Evaluasi (Nursing Outcome (NOC))
  • Suhu kulit normal
  • Jaringan parut tidak ada 
  • Integritas kulit normal 
  • Lesi kulit tidak ada
  • Mampu beradaptasi dengan keterbatasan fungsional 
  • Puas dengan penampilan tubuh 
  • Mampu menyesuaikan dengan perubahan fungsi tubuh
  • Mengetahui faktor resiko 
  • Memonitor faktor resiko dari lingkungan 
  • Memonitor faktor resiko dari kebiasaan 
  • Mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya.
5. Intervensi Keperawatan (Nursing Intervention (NIC))

  • Monitor kulit akan adanya kemerahan (3590)
  • Bersihkan dengan sabun antibakteria (3584)
  • Berikan pembersih topikal pada daerah yang terkena dengan tepat (3584)
  • Gunakan alat pengkajian untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami keusakan kulit (3590)
  • Monitor sumber tekanan dan gesekan (3590)
  • Monitor kulit untuk adanya kekeringan yang berlebihan dan kelembaban (3590)
  • Ajarkan anggota keluarga mengenai tanda-tanda kerusakan kulit yang tept (3590)
  • Bantu klien dalam dalam mengembangkan penilaian terkait dengan kejadian yang lebih obyektif (5230)
  • Sediakan informasi actual mengenai diagnosis, penanganan dan prognosis (5230)
  • Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan (5230) 
6. Informasi dan Edukasi
  • Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering.
  • Meningkatkan waktu istirahat
  • Menyarankan pasien untuk mencuci muka dengan sabun dan memberikan kompres hangat untuk mengurangi keusakan pada kulit
7. Evaluasi

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan NOC serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan

8. Kepustakaan
  • Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta.
  • Bulecheck, Gloria M, et all. 2013.  Nursing Interventions Classification (NIC). UK : Elsevier
  • Mc Closkey, C.J., et all. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). New Jersey: Upper Saddle River
  • PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Semoga Bermanfaat & Jika ada pertanyaan atau kesan mohon di tulis di kolom komentar. Terima Kasih. Salam Perawat Indonesia

30 Juli, 2013

Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan HB Menurut SAHLI


A.PENGERTIAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
Mengukur kadar hemoglobin berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi asam hematin oleh adanya HCL 0,1 N

B.TUJUAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN 
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain

C.BAHAN PEMERIKSAAN
Darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.

D.PRINSIP PEMERIKSAAN
Mengukur kadar HB berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi asam hematin oleh adanya HCl 0,1N

E.ALAT DAN BAHAN
1.Haemometer set terdiri dari :
a.Tabung pengukur
b.2 tabung standar warna
c.Pipet Hb dengan pipa karetnya
d.Pipet HCl
e.Batang pengaduk
f.Botol tempat HCl dan aquadest
g.Sikat pembersih
2.Perlak kecil dan pengalas
3.Kapas alkohol 70%
4.Jarum/Lancet
5.Handscoon steril
6.Kapas kering
7.Bengkok

F.PROSEDUR KERJA
1.Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada angka 2
2.Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan
3.Membawa alat-alat ke dekat pasien
4.Mencuci tangan
5.Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya
6.Menyiapkan bengkok
7.Memakai handscoon steril
8.Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara memijat
9.Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alkohol 
10.Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar
11.Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering
12.Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sammpai ada gelembung udara yang sampai ikut terhisap
13.Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering
14.Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl
15.0,1 N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung
16.Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan meniup dan menyedotnya.
17.Tunggu sampai 1 menit
18.Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar
19.Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar Hb dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr %
20.Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat
21.Melepaskan handscoon
22.Mencuci tangan

Biar Lebih Jelas Ini Video nya :